Minggu, 29 Juni 2008

Sudut Pandang

Demo mahasiswa masihkah didukung atau dapat simpatik dari sebagian warga /rakyat?

Mungkin ini merupakan hal yang sudah basi ataupun bisa dibilang sudah lewat. Ya.. saya terpikir untuk menulis pandangan saya akan sebuah berita yang mungkin masih diingat sampai saat ini. Sebuah berita dimana para mahasiswa melakukan demo(Demonstrasi) rusuh di depan gedung DPR-MPR baru-baru ini. Dalam berita tersebut dapat kita lihat betapa anarkisnya para rekan-rekan mahasiswa yang berdemo, bahkan tidak hanya itu mereka merusak dan mengacaukan sarana publik. Mereka melakukan hal tersebut seolah lupa akan tujuan awal mereka berdemo. Padahal niat mereka sebenarnya mulia yaitu untuk mengingatkan dan bahkan meminta pemerintah dan anggota dewan untuk mau menyetujui pembatalan kenaikan BBM melalui Hak Angket. Kenaikan yang menurut mereka semakin menyengsarakan rakyat. Melihat berita itu saya sebagai mahasiswa sangat teriris dan jadi berkurang rasa simpatik saya terhadap rekan-rekan tersebut.
Saya jadi ingat suatu ketika saya pernah nongkrong di sebuah warung makan sederhana atau tepatnya biasa disebut warteg. Dimana ibu sang pemilik warung sempat menanyakan kepada saya apa pekerjaan saya. Begitu saya bilang saya belum bekerja karena saya seorang mahasiswa. Langsung sang ibu pemilik warung tersebut berkomentar "Oh.. mahasiswa yang tukang demo itu ya? Yang suka bikin rusuh dan kacauin jalanan, kan? trus suka bakar ban dan bentrok sama polisi, kan?"
Sungguh suatu komentar yang pedas dan sangat menyentil kuping saya. Saya lalu menanggapi komentar ibu tersebut " tapi kan Bu, mahasiswa itu berdemo demi memperjuangkan aspirasi dan penderitaan rakyat."
"Ah... itu mah dulu waktu krismon tapi sekarang sudah banyak yang melenceng tujuannya. Ada yang diboncengin kepentingan pejabat ini itulah,ada yang gak tepat sasaranlah, trus tetap aja dikit-dikit bentrok sama polisi, malah demo apaan tuh katanya demi rakyat tapi mengacaukan jalan raya yang jelas-jelas banyak orang gunain buat pergi kerja, jualan, dan lain-lain."
Sayapun menahan emosi saya dan berusaha mengorek keterangan penyebab Ibu itu mengeluarkan pandangannya tentang mahasiswa. Setelah berbicara panjang lebar dapatlah saya tarik kesimpulan bahwa ia kesal terhadap perjuangan rekan-rekan mahasiswa yang sering berdemo karena mobil yang pernah ia tumpangin terjebak macet yang hebat karena demo. Padahal waktu itu ia sedang mengantarkan menantunya untuk berobat ke rumah sakit bersalin karena mau melahirkan. Dari percakapan yang lebih dalam lagi ia juga berpendapat bahwa demo mahasiswa yang sekarang tidak seperti dulu yang murni karena kepekaan mereka terhadap rakyat. Kalau demo sekarang kebanyakan hanya ikut-ikutan bahkan terkadang tidak murni dan tidak tahu tujuan dari demo yang mereka lakukan. Apalagi ada berita mahasiswa yang berdemo itu minum alkohol dulu, terus mereka menyiapkan bom molotov untuk dilemparkan pada aparat. Bahkan sebagian besar merekayang berdemo adalah mahasiswa yang nilai akademis di kampusnya kebanyakan kurang. Ibu tersebut sering melihat berita dan koran makanya ia bisa berpendapat seperti itu.
Berdasarkan penjabaran sang Ibu tersebut, memang ada benarnya menurut saya. Bahkan ada pengakuan teman saya yang pernah mau ikut berdemo akan kenaikan BBM, dimana pengakuannya tersebut sungguh mengejutkan. Ia berkata kalau sebenarnya tujuan berdemo sudah dirancang masak-masak waktu rapat di kampus. Yaitu berdemo meminta menunda kenaikan harga BBM. Akan tetapi saat akan berangkat sudah ada beberapa bahkan hampir sebagian besar mahasiswa yang akan turut kegiatan demo tersebut. Beberapa diantaranya alumni dan anggota senat mahasiswa di kampus. Tetapi mereka ternyata ada yang membawa botol dan minyak tanah, bahkan bensin. Saat akan berangkat koordinator demo menjelaskan tujuan demo yang akan dilakukan. Mereka semua mengangguk setuju, tetapi saat diperjalanan banyak dari rekan-rekan mahasiswa yang mengubah tujuan demo dan koordinatorpun setuju. Bahwa tujuannya meminta Presiden dan wakilnya turun jabatan atau mengundurkan diri. Karena menurutnya sudah melenceng dari agenda tujuan awal dan maka banyak teman saya dan rekan-rekan mahasiswanya yang lain turun ditengah jalan. Sebab aspirasi mereka tidak didengarkan dan cenderung diabaikan, mungkin karena mereka yunior.
Ini jelas suatu contoh pengakuan dari seorang pendemo, yang dapat kita lihat bahwa semangat rekan-rekan mahasiswa banyak yang tidak bulat pada tujuan awal dan bahkan kurang berdemokrasi dalam mememutuskan pendapat.
Bahkan saat Ayah saya menonton berita demonstrasi di Tv, ia menyindir demo tersebut dengan berkata "Mau minta harga BBM turun kok mereka sendiri buang-buang uang buat beli minyak cuma untuk membakar ban bekas dan bom molotov. Bagaimana rakyat mau simpatik wong mereka sendiri saja boros dan gak respek sama penderitaan rakyat dengan mengacaukan jalan dan rusuh saat demo."
Dari pendapat beberapa orang diatas saya hanya ingin menjelaskan kepada rekan-rekan mahasiswa yang saat ini atau ingin demonstrasi. Bahwa rekan-rekan berdemolah dengan tujuan yang jelas, damai, tidak rusuh dan berikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam berdemonstrasi. Agar rakyat respek dan simpatik terhadap perjuangan kalian. Dan kalau bisa perhatikan dengan baik siapa saja yang ikut berdemonstrasi apakah benar-benar mahasiswa, apakah benar-benar murni karena peduli atau cuma ikut-ikutan. Agar dalam demonstrasi kalian tidak disusupi oknum-oknum atau orang yang tidak bertanggung jawab dan dapat mengacaukan demo kalian. Serta jangan lupakan kegiatan akademis kalian di kampus sebagai kewajiban yang harus kita kerjakan. Demikianlah sebuah pandangan dari saya tentang perjuangan kalian dalam berdemonstrasi. Semoga tulisan ini sebagai bahan untuk lebih meningkatkan dan memperbaiki semangat berdemokrasi kalian dan tujuan demonstrasi kalian.
Saran dan kritik atau komentar akan tulisan ini saya tunggu. Mohon maaf bila ada salah-salah kata dan penulisan

Jumat, 27 Juni 2008

Kilas EURO 2008

LA FURIA ROJA TERLALU PERKASA
(by : duniasoccer.com)

SPANYOL akhirnya memastikan diri menembus final Piala Eropa 2008 untuk menantang Jerman, setelah mengalahkan Rusia dengan skor 3-0. Hasil ini membuat Rusia gagal membalas dendam atas kekalahan di penyisihan grup.

Spanyol memang difavoritkan untuk menang, namun Rusia tidak bisa diremehkan karena tampil mengejutkan dengan mengalahkan Belanda di perempat final. Ini membuat La Furia Roja tampil berhati-hati di babak pertama.

Namun Rusia rupanya juga ingin belajar dari kesalahan di babak penyisihan grup. Mereka tidak berani tampil terbuka untuk menghindari serangan balik Spanyol yang berbahaya. Ini membuat Rusia nyaris tidak membahayakan gawang Spanyol di paruh pertama. Satu-satunya peluang hanya muncul dari tendangan Roman Pavyluchenko di menit ke-30.

Sebaliknya dengan Spanyol. Serangan mereka terlihat lebih tajam sejak awal. Di menit-menit pertama pertandingan, mereka telah mengancam melalui Sergio Ramos, David Villa, dan Fernando Torres.

Tapi Spanyol terpaksa menarik keluar Villa di menit ke-35 akibat cedera setelah melakukan tendangan bebas. Dia digantikan oleh Francesc Fabregas yang kemudian menjadi bintang pertandingan.

Babak pertama berakhir tanpa gol. Pesta gol baru tercipta di babak kedua. Adalah Xavi Hernandez yang mengawali gol Spanyol pada menit ke-50. Menerima operan Andres Iniesta, Xavi memotong bola silang yang masuk ke arah gawang Rusia.

Tertinggal satu gol, Rusia berupaya bangkit. Namun Spanyol masih terlalu perkasa. Praktis Rusia tetap tidak bisa berbuat banyak. Bahkan bintang mereka, Andrei Arshavin dibuat mati kutu oleh pemain-pemain La Furia Roja.

Malahan Spanyol yang menambah keunggulan di menit ke-73 lewat pemain pengganti, Daniel Guiza yang lolos dari jebakan offside usai mendapat operan dari Fabregas. Spanyol unggul 2-0.

Sesudahnya jalannya pertandingan dikuasai oleh La Furia Roja. Hingga akhirnya Fabregas kembali memberi umpan matang yang dimanfaatkan oleh David Silva menjadi gol ketiga bagi timnya.

Hasil ini membuat Spanyol akan bertemu Jerman di partai puncak. Partai yang menarik karena kekuatan kedua tim nyaris seimbang. (asis/foto: Getty Images)

Kamis, 26 Juni 2008

Kilas EURO 2008

STAYING POWER BERBICARA
(by : duniasoccer.com)

SEBUTAN Jerman sebagai tim yang memiliki “staying power” rupanya bukan omong kosong. Der Panzer terbukti menggunakan kelebihannya itu untuk meraih tiket ke final Piala Eropa 2008 dengan mengalahkan Turki 3-2.

Staying power ala Der Panzer benar-benar memperlihatkan wujudnya. Betapa tidak, Jerman mampu mengejar ketinggalan dan kemudian berbalik unggul secara dramatis dari Turki yang tampil kepala batu serta sukar ditaklukkan.

Tampil dengan kekuatan terbaiknya, Jerman memulai pertandingan dengan berhati-hati. Akibatnya pada menit-menit awal, Turki yang krisis pemain justru mampu menekan. Tercatat Kazim Kazim beberapa kali mengancam gawang Jens Lehmann. Bahkan pada menit ke-13 tembakannya membentur mistar gawang.

Sesudah itu Jerman mulai tampil menyerang. Namun mereka justru kebobolan terlebih dulu. Adalah Ugur Boral yang memanfaatkan bola liar hasil usaha Kazim untuk menjadi gol pada menit ke-22. Turki untuk sementara memimpin 1-0.

Tertinggal 0-1, Jerman tersentak. Serangan coba ditingkatkan. Hasilnya cukup sukses. Kolaborasi Lukas Podolski dan Bastian Schweinsteiger membuat Jerman menyamakan kedudukan pada menit ke-26. Schweinsteiger berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan umpan silang Podolski.

Hasil imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir. Dan, drama menegangkan baru terjadi di babak kedua.

Diawali dengan gebrakan Philipp Lahm dan Thomas Hitzspelger, Jerman mulai menguasai keadaan. Bola lebih banyak dikuasai untuk membuat Turki tampil lebih bertahan. Namun gol tidak kunjung tercipta.

Baru di menit-79, striker Miroslav Klose memecah kebuntuan. Umpan silang Lahm yang gagal diantisipasi oleh kiper Turki, Rustu Recber tidak disia-siakannya menjadi gol. Jerman berbalik unggul 2-1.

Keunggulan itu bertahan hingga menit-menit akhir pertandingan. Namun siapa sangka pada menit ke-86, Turki mampu menyamakan kedudukan. Lagi-lagi Semih Senturk yang menjadi penyelamat berkat golnya memanfaatkan umpan Sabri Sarioglu.

Kontan hasil 2-2 ini membuat pertandingan kembali memanas. Turki yang dikenal memiliki reputasi sebagai tim yang piawai membalikkan keadaan di Piala Eropa 2008 untuk sementara berada di atas angin. Tapi untung Jerman memiliki “staying power”. Secara dramatis, pada menit ke-90, mereka mampu mencetak gol.

Lahm yang menjadi pahlawan. Tendangannya dari dalam kotak penalti sesudah berkolaborasi dengan Hitzpelger membuat Der Panzer unggul 3-2. Hasil ini bertahan hingga peluit akhir dibunyikan oleh wasit asal Swiss, Massimo Busacca.

Jerman pun melangkah ke final Piala Eropa 2008 menghentikan mimpi Turki yang sering tampil mengejutkan. Di partai puncak mereka akan bertemu pemenang laga Rusia versus Spanyol. (asis/foto: Getty Images)

Selasa, 24 Juni 2008

Seputar Transfer Pemain

Inilah Alasan Milan Pilih Adebayor
(by : detiksport.com)


AFP/Paul Ellis

Milan - Dari sekian banyak striker yang sempat diincar, AC Milan hanya menjatuhkan satu pilihan kepada Emmanuel Adebayor. Dan ternyata ada alasan kuat untuk itu.

Seperti diketahui, sejak pertengahan musim lalu Milan rajin berburu striker. Mulai dari rencana menarik kembali Andriy Shevchenko dari Chelsea hingga mendatangkan Ronaldinho dan Samuel Eto'o ke San Siro.

Namun hingga saat ini tak ada realisasi atas niat tersebut. Kubu Milan malah hanya mengeluarkan pernyataan akan mendatangkan satu striker saja, yaitu Adebayor dari Arsenal.

Lalu ada apa dengan striker lainnya? Apakah kualitas mereka kalah ketimbang Adebayor? Untuk yang ini, Adriano Galliani punya jawabannya.

"Beberapa orang sempat membicarakan Klaas-Jan Huntelaar (akan masuk ke Milan), tapi saya tidak yakin ia lebih baik dari Marco Borriello," tutur wakil presiden AC Milan itu seperti dikutip Football Italia.

Bagaimana dengan Karim Benzema, striker maut asal Olympique Lyon itu? "Dia terlalu mahal dan Lyon juga tidak bersedia menjualnya," sambung Galliani.

Adapun tentang Adrian Mutu, orang yang cukup memiliki pengaruh di Milan itu berpendapat bahwa timnya memiliki pemain lain yang berkharakteristik seperti striker Fiorentina itu, yaitu Alexander Pato.

"Ia adalah striker bayangan, dan kami punya Pato untuk posisi itu. Kami juga tidak menanyakan harga Antonio Cassano. Seperti halnya Mutu, ia adalah striker bayangan," tegasnya.

Untuk Eto'o, Ronaldinho dan Didier Drogba, masalah harga menjadi kendala Milan untuk merekrut, setidaknya salah satu dari mereka.

"Chelsea bilang Drogba tidak dijual, lalu Eto'o yang merupakan milik Barca, mereka meminta terlalu banyak dan juga gajinya terlalu besar. Mereka tidak pas (untuk ukuran finansial) bagi klub-klub Italia. Sekalian, semua kabar tidak benar kami melakukan penawaran untuknya (Ronaldinho). Ada penawaran yang konyol (baca: sangat mahal) dari Inggris dan tawaran tersebut tak bisa disaingi," ujar Galliani.

Jadi karena itukah yang menjadikan Adebayor menjadi satu-satunya kandidat striker Milan musim depan? Galliani mengiyakannya. Namun ia masih menunggu kepastian dari Arsenal, apakah mereka bersedia melepasnya atau tidak.

Kilas EURO 2008

SPANYOL HAPUS "KUTUKAN"

(by : duniasoccer.com)

SETELAH selama 120 menit bermain imbang 0-0, Spanyol akhirnya mampu mengalahkan Italia melalui drama adu penalti dengan skor 4-2. Berkat kemenangan ini, Spanyol memastikan satu tiket terakhir menuju semifinal menjadi miliknya.


Tim Matador memulai babak pertama dengan permainan relatif lambat. Memiliki banyak pemain dengan kemampuan skill individu di atas rata-rata, membuat Tim Matador sedikit mendikte permainan di awal-awal laga. Tercatat, hingga 30 menit berjalan, Spanyol unggul 64 % berbanding 36 % milik Italia, dalam penguasaan bola.

Namun strategi Pelatih Italia, Roberto Donadoni mematikan duet David Villa dan Fernando Torres terbukti ampuh. Sepanjang paruh pertama, tidak ada peluang berbahaya yang didapat keduanya. Satu-satunya kesempatan hanyalah tendangan bebas Villa yang masih mampu diamankan Gianluigi Buffon.

Memasuki babak kedua, tempo pertandingan masih belum berubah. Guna menambah daya gedor, Donadoni memasukkan Mauro Camoranesi menggantikan Simone Perrotta. Cukup efektif. Di menit ke-60, Camoranesi menciptakan peluang terbaik Italia. Sayang tendangan jarak dekatnya masih mampu dihalau Iker Casillas menggunakan kaki.

15 menit tersisa, Spanyol mulai semakin gencar melakukan serangan. Dua peluang mereka ciptakan melalui tendangan keras Marcos Senna. Namun, Buffon masih cukup tanguh di bawah mistar. Hingga peluit akhir dibunyikan, kedua kubu tetap belum mampu menciptakan gol. Pertandingan harus berlanjut melalui babak perpanjangn waktu.

Di babak perpanjangan waktu, kedua kubu tetap saling berbagi serangan. Peluang Spanyol melalui David Silva, dibalas oleh Antonio Di Natale melalui sundulan kepalanya. 30 menit babak perpanjangan waktu tetap tidak menghasilkan pemenang.

Dalam drama adu penalti, Casillas menjadi pahlawan dengan memblok dua tendangan penalti De Rossi dan Antonio Di Natale. Casillas hanya dua kali gagal menahan eksekusi dari Fabio Grosso dan Camoranesi. Sementara, dari kubu Italia, Buffon hanya mampu menggagalkan eksekusi Daniel Guiza. Sedangkan Cesc Fabregas, Villa, Santi Cazorla, dan Senna mampu menjalankan tugasnya dengan sempurna. Spanyol pun melaju ke semifinal guna menantang Rusia. (Irawan/foto: Getty Images)

Minggu, 22 Juni 2008

Preview EURO 2008

Spanyol Agresif, Italia Matang

AP Photo/Alessandra Tarantino
Pemain Italia membentuk lingkaran ketika melakukan pemanasan sebelum berlatih di Maria Enzersdorf, sekitar Vienna, Austria, Jumat (20/6). Italia akan menghadapi lawan tangguh, Spanyol, pada perempat final Euro 2008 di Stadion Ernst Happel, Vienna, Senin dini hari WIB.

VIENNA, MINGGU - Partai perempat final antara Spanyol melawan Italia di Stadion Ernst Happel, Austria, Minggu (22/6) atau Senin dini hari WIB, diramalkan akan menjadi salah satu partai paling menarik pada ajang Piala Eropa 2008. Agresivitas barisan muda Spanyol akan berhadapan dengan tim Italia yang dihuni pemain kenyang pengalaman.

Partai itu tidak sekadar mencari tim terbaik menuju gelar jawara Euro 2008, tetapi juga mengejar gengsi dan rekor. Di level klub, tim-tim raksasa kedua negara, seperti AC Milan, Juventus, Inter Milan, Real Madrid, Barcelona, dan Valencia, saling unjuk kekuatan di Liga Champions dan Piala UEFA, khususnya dalam satu dasawarsa terakhir.

Namun, saling unjuk kekuatan di tingkat tim nasional menyuguhkan nuansa pertandingan sekaligus energi yang lebih daripada di level klub. Pertemuan terakhir kedua tim terjadi Maret lalu pada partai persahabatan. Bermain di Spanyol, Spanyol unggul tipis 1-0 melalui striker David Villa beberapa menit menjelang pertandingan usai.

Spanyol juga akan mengejar kemenangan ke-21 secara beruntun pada pertandingan ini. Mereka secara meyakinkan mengawali Piala Eropa 2008 dengan merebut tiga kemenangan atas Rusia (4-1), Swedia (2-1), dan Yunani (2-1).

Sementara Italia, yang berambisi besar menyandingkan Piala Dunia yang mereka rebut tahun 2006, harus tertatih-tatih di fase penyisihan grup. Mereka dihajar Belanda, 0-3, ditahan imbang Romania, 1-1, lalu menang 2-0 atas Perancis, yang bermain dengan 10 pemain setelah bek Eric Abidal mendapat kartu merah dan Italia diberi hadiah penalti.

Kondisi bertolak belakang itu justru memberi tekanan luar biasa bagi pasukan muda Spanyol. Apalagi, selama ini julukan sebagai tim yang jago pada babak kualifikasi dan penyisihan grup, tetapi lalu loyo pada babak knock out, telanjur melekat pada Spanyol. Sebaliknya, tim kaya pengalaman Italia berada di posisi underdog sehingga lebih merasa diuntungkan.

”Mereka (Spanyol) memang tim kuat, tetapi kami siap memukul mereka untuk lolos ke semifinal. Tidak sulit menghentikan Villa-Tores,” kata bek gaek Italia, Christian Panucci.

Namun, pemain tengah Spanyol yang bermain untuk Liverpool, Xabi Alonso, menyatakan bahwa timnya telah banyak belajar sejak tersingkir pada babak penyisihan Piala Dunia 2006.

”Kami muda, tetapi juga kenyang pengalaman seperti Italia. Kenyataannya kompetisi di Piala Eropa sama dengan Piala Dunia,” kata Alonso.

Tak peduli statistik

Pelatih Italia Roberto Donadoni secara diplomatis meminta anak asuhnya waspada. ”Saya tidak ingin tahu statistik. Yang jelas, Spanyol sangat cepat dan berbahaya sehingga kami harus waspada,” katanya.

Dengan barisan mudanya dan tipe permainan menyerang, tampaknya Spanyol akan lebih mengambil inisiatif serangan. Sementara Italia akan lebih menunggu dan mencoba menggebrak melalui serangan balik.

Spanyol, yang pada babak kualifikasi lebih banyak menampilkan formasi 4-1-4-1 guna memperkuat barisan tengahnya, tampaknya semakin mantap dengan formasi 4-1-3-2. Dukungan serangan akan lebih banyak bertumpu pada kecermatan sekaligus agresivitas Xavi Hernandez dan Marcos Senna.

David Villa-Fernando Torres akan kembali berduet di barisan depan Spanyol. Duet keduanya telah menyumbangkan total lima gol, Villa dengan empat gol dan Torres satu gol.

Panucci menyatakan, tipikal permainan Villa-Torres sama dengan yang ditunjukkan striker Perancis, Karim Benzema, yang cukup berhasil dimatikan pergerakannya pada partai Italia-Perancis. Maka saat melawan Spanyol, Panucci—kemungkinan kembali berduet dengan Giorgio Chiellini—yakin dapat mengatasi kecepatan Villa-Torres.

Donadoni tampaknya akan menampilkan formasi baku 4-4-2, terutama terkait dengan cedera dan absennya sejumlah pemain. Pada pertandingan perdana di fase grup, Italia menampilkan formasi 4-3-3.

Italia dipastikan tidak akan diperkuat dua gelandang mereka, Andrea Pirlo dan Gennaro Gattuso, yang terkena akumulasi kartu kuning. Posisi mereka kemungkinan besar akan diisi dua pemain yang tak kalah berpengalaman, Massimo Ambrosini dan Mauro Camoranesi. Keduanya akan membantu barisan depan Italia, yang tampaknya akan memasang Luca Toni dan Antonio Cassano. (AP/REUTERS/BEN)

Kilas EURO 2008

Rusia, Runner Up Ketiga yang ke Semifinal
( by : detiksport.com )




Status juara grup ternyata bukan jaminan bisa tampil dominan di fase knock out. Buktinya tiga tim yang sudah memastikan diri tampil di semifinal adalah mereka yang berstatus runner up.

Portugal dan Turki menjadi wakil dari Grup A, dengan seleccao tampil sebagai juara grup. Namun di perempatfinal, Cristiano Ronaldo cs takluk 3-2 dari Jerman, runner up Grup B.

Turki pun demikian. Terseok-seok di babak kualifikasi grup, tim Bintang Sabit ini malah memberi kejutan kepada Kroasia yang lebih difavoritkan untuk lolos. Turki melenggang ke semifinal usai memenangi drama adu penalti.

Tim ketiga yang berhasil mempecundangi tim berstatus juara grup adalah Rusia dengan Total Football yang lebih efektif ketimbang pemiliknya, Belanda.

Jika merujuk ke belakang, ke babak kualifikasi Euro 2008, fakta yang terlihat malah lebih ironis lagi. Selain Spanyol dan Italia, yang masih akan melakoni laga mereka, Minggu (22/6/2008) malam waktu Wina, hanya Kroasia yang menjadi satu-satunya juara grup yang bisa melenggang ke perempatfinal putaran final di Austria dan Swiss. Polandia (A), Yunani (C), Republik Ceko (C) dan Rumania (G) malah sudah tersingkir sejak di babak grup.

Tak pelak duel Italia kontra Spanyol, yang tak lain adalah juara grup D, di Ernst Happel bakal menjadi laga yang ditunggu, apakah Azzurri menjadikan partai semifinal menjadi milik para runner up, atau El Matador merusak momen tersebut.

Kilas EURO 2008

Fantastis, Rusia Taklukkan Belanda 3-1
(by : Kompas.com)

GETTYIMAGES/PATRIK STOLLARZ
Rusia berpesta setelah gol ketiga Arshavin. Belanda dikalahkan 3-1.

BASEL, SABTU - Rusia membukukan kemenangan fantastis atas Belanda di perempat final Piala Eropa 2008, Minggu (22/6) dini hari WIB, di St Jakob Park. Tim "Beruang Merah" menang 3-1 untuk memastikan diri maju semifinal dan akan bertemu pemenang duel Spanyol vs Italia yang akan berlangsung Senin (23/6) dini hari WIB.

Andrei Arshavin memastikan kesuksesan Rusia. Melakukan penetrasi dari sektor kanan, striker lincah tersebut melepaskan tembakan datar dan bola melesat melewati selangkangan Edwin van der Sar dan skor menjadi 3-1. Sebelumnya, Rusia unggul lewat gol Dmitri Torbinski di menit ke-112, ketika menyambar umpan silang Arshavin.

Pada waktu normal, kedua tim berbagi angka 1-1. Rusia lebih dulu unggul lewat Roman Pavlyuchenko pada menit ke-56, tetapi saat pertandingan tersisa lima menit Ruud van Nistelrooy bisa samakan kedudukan dan memaksa pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.

Rusia memang pantas meraih hasil yang spektakuler sekaligus mengejutkan tersebut. Bagaimana tidak, total football 'imitasi' hasil karya Guus Hiddink tersebut membuat Belanda yang empunya gaya sepakbola indah itu nyaris tak berkutik.

Sejak wasit Lubos Michel membunyikan peluit kick-off, Rusia langsung bermain agresif. Tim yang pada laga awal penyisihan Grup D dibantai 1-4 oleh Spanyol itu terus mengurung pertahanan Belanda yang hanya bisa bermain defensif.

Alhasil, cukup banyak peluang yang diciptakan Rusia. Sayang, Pavlyuchenko, Arshavin dan beberapa rekannya gagal memaksimalkannya.

Selain itu, penampilan gemilang penjaga gawang Belanda, Edwin van der Sar, sepanjang babak pertama juga jadi penyebab Rusia tak bisa mencetak gol. Babak pertama berakhir imbang tanpa gol.

Memasuki babak kedua, Rusia tetap mendikte permainan Belanda. Akibatnya, De Oranje yang sangat perkasa di babak penyisihan Grup C setelah membekap Italia 3-0, mempecundangi Perancis 4-1 dan menaklukkan Rumania 2-0, kesulitan mengembangkan permainannya.

Tak heran jika pada menit ke-56 Rusia mampu memecah kebuntuan. Meskipun mendapat pengawalan dari Joris Mathijsen, Pavlyuchenko lebih cepat meneruskan bola umpan Sergi Semak dari sayap kiri untuk menggetarkan jala Belanda sehingga skor jadi 1-0.

Belanda terhentak dengan gol itu. Namun, mereka tetap kesulitan memecah tembok pertahanan Rusia yang memang sangat kokoh. Beruntung, pada menit ke-85 Nistelrooy bisa meruntuhkannya lewat sundulan menyambut umpan tendangan bebas Wesley Sneijder.

Dalam tempo lima menit tersisa, kedua tim tak bisa menambah gol. Karena itu, pertandingan terpaksa dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu sepanjang 2x15 menit untuk menentukan siapa yang berhak maju ke semifinal.

Pada 15 menit pertama, Rusia terus mendominasi. Peluang demi peluang kembali diperoleh Arshavin dkk, namun penampilan gemilang Van der Sar lagi-lagi jadi kendala bagi Rusia untuk mencetak gol tambahan.

Namun di 15 menit kedua, Rusia tak terbendung lagi. Mereka sangat mendominasi pertandingan sehingga membuat barisan belakang "negeri kincir angin" kocar-kacir dan seperti kehilangan kepercayaan diri.

Benar saja, pada menit ke-112 Torbinski menggetarkan jala Van der Sar ketika menyambut bola umpan silang Arshavin dari sayap kiri yang jatuh di tiang jauh. Pemain yang masuk menggantikan Ivan Saenko ini mendahului Mathijsen yang berusaha menghalau keluar si kulit bundar.

Gol ini benar-benar membuat mental para pemain Belanda terpuruk. Sebaliknya, Rusia kian bersemangat dan akhirnya bisa mencetak satu gol tambahan di menit ke-116 lewat tendangan keras Arshavin, sekaligus memastikan mereka maju ke semifinal Piala Eropa 2008. (LOU)

- Susunan pemain

Belanda: 1-Edwin van der Sar; 21-Khalid Boulahrouz (3-John Heitinga 54'), 2-Andre Ooijer, 4-Joris Mathijsen, 5-Giovanni van Bronckhorst; 17-Nigel de Jong, 8-Orlando Engelaar (20-Ibrahim Afellay 61'); 18-Dirk Kuyt (7-Robin van Persie 46'), 23-Rafael van der Vaart, 10-Wesley Sneijder; 9-Ruud van Nistelrooy

Pelatih: Marco van Basten

Rusia: 1-Igor Akinfeyev; 22-Alexander Anyukov, 8-Denis Kolodin, 4-Sergei Ignashevich, 18-Yuri Zhirkov; 17-Konstantin Zyryanov, 11-Sergei Semak, 20-Igor Semshov (15-Diniyar Bilyaletdinov 69'), 9-Ivan Saenko (7-Dmitri Torbinski 81'); 10-Andrei Arshavin, 19-Roman Pavlyuchenko (21-Dmitri Sychev 115).

Pelatih: Guus Hiddink

Wasit: Lubos Michel (Slovakia)

- Statistik

shots on target : 8 - 10
shots off target : 15 - 15
ball possession (%) : 53 - 47
corner kicks : 4 - 11
offsides : 4 - 4
fouls : 25 - 27
yellow cards : 3 - 3
red cards : 0 - 0

Sabtu, 21 Juni 2008

Kilas EURO 2008

MENTAL TURKI

( by : duniasoccer.com )

TURKI kembali kembali menang dengan dramatis setelah mengkandaskan perlawanan Kroasia melalui drama tendangan penalti, dengan skor 3-1. Dalam laga ini, Turki memempertunjukkan lagi mental baja mereka, seperti saat mengalahkan Republik Ceko di Grup A.

Pahlawan Turki dalam laga kali ini adalah Semih Senturk dan kiper veteran, Rustu Recber. Gol penyeimbang Senturk di menit akhir babak perpanjangan waktu, dan aksi penyelamatan Recber dalam drama penalti, mampu membawa timnya melaju ke semifinal guna menantang Jerman.

Turki yang bermain tanpa beberapa pilar intinya justru memperlihatkan strategi menarik dalam laga ini. Formasi 4-1-3-2 yang diterapkan pelatih Fatih Terim sebelum laga, berubah saat bertanding. Hamit Altintop yang biasa tampil sebagai di bek kanan, berpindah ke posisi sebagai jangkar di lini tengah. Sementara, Kazim Kazim dan Sabri Sarioglu bergeser posisi menjadi sayap kanan dan bek kanan.


Strategi itu memang terlihat berhasil di awal babak pertama. Turki mampu menahan permainan impresif Kroasia. Namun turun dengan kekuatan penuh memang membuat Kroasia unggul dalam penguasaan bola di menit awal. Kroasia memperoleh peluang emas di menit ke-18. Sayang sontekan Ivica Olic yang seharusnya 99 % berbuah gol, hanya mampu menemui mistar gawang Turki.

Memasuki 20 menit terakhir babak pertama, strategi Terim terlihat menunjukkan kemajuan. Turki mulai mengambil alih kendali permainan. Beberapa kali Altintop cs mampu merepotkan lini belakang Kroasia.
Bahkan, skuad asuhan pelatih Slaven Bilic itu dibuat lebih bertahan dan sesekali melakukan serangan balik. Paruh pertama berakhir 0-0.

Mengalami kebuntuan di babak pertama, Bilic, melakukan pembenahan dengan memasukkan striker Mladen Petric, menggantikan Niko Kranjcar. Formasi baru itu mulai memperlihatkan kemajuan memasuki babak kedua ini. Kroasia lebih menguasai permainan sepanjang babak kedua.

Serangan demi serangan terus di lancarkan Luka Modric dkk. Namun di sisa dua menit terakhir, Rustu
kembali menunjukkan aksi gemilang dengan menggagalkan tiga kesempatan Kroasia. Sampai 90 menit berakhir, kedua tim tetap belum mampu menciptakan gol. Pertandingan terpaksa dilanjutkan melalui babak perpanjangan waktu.

Di paruh pertama babak perpanjangan waktu, Bilic kembali melakukan perubahan dengan memasukkan Ivan Klasnic, menggantikan Olic. Namun tetap skor tidak berubah.

Memasuki babak kedua perpanjangan waktu, pertandingan diprediksi akan dilanjutkan melalui drama adu penalti. Namun, Kroasia mampu unggul melalui sundulan kepala Klasnic dua menit sebelum laga usai.

Sial bagi Kroasia. Kemenangan yang sudah didepan mata terbuang sia-sia berkat kepahlawanan Senturk saat laga memasuki menit terakhir babak kedua perpanjangan waktu. Dengan skor 1-1, pertandingan pun terpaksa dilanjutkan melalui adu tendangan penalti.

Dalam drama adu penalti. Tiga eksekutor Turki yakni Arda Turan, Senturk, dan Hamit Altintop mampu menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sementara tiga dari empat penendang Kroasia gagal. Kecuali Darijo Srna, penalti Luka Modric, Ivan Rakitic, dan Mladen Petric tidak menciptakan gol. Turki pun menang adu penalti 3-1 untuk melenggang ke semifinal untuk menantang Jerman. (Irawan/ foto: Getty Images)

Jumat, 20 Juni 2008

Kilas EURO 2008

LOEW: TEGANG TAPI SENANG

(by : duniasoccer.com)

PELATIH Jerman, Joachim Loew, mengaku sangat tegang saat hanya bisa menonton anak asuhnya berlaga melawan Portugal, di perempat final Piala Eropa 2008, Kamis (19/6). Namun, ketegangan itu mendadak berubah menjadi kebahagiaan saat timnya menang 3-2, sekaligus memastikan tiket ke semifinal.

Loew memang diharuskan menyaksikan timnya dari ruang khusus akibat hukuman skorsing yang didapatnya. Meski begitu, tiga gol dari Bastian Schweinsteiger, Miroslav Klose, dan Micahael Ballack, mampu merubah raut wajah Loew dari ketegangan menjadi tampak sumringah di akhir laga.

“Sangat sulit bagi saya hanya bisa menonton dari balik kaca,” keluh Loew. “Saya melihat jelas setiap detail di lapangan. Tapi saya begitu jauh untuk berbuat sesuatu terhadap tim. Hal itu jelas membuat saya sangat tegang. Tapi saya sangat senang akhirnya anak-anak mampu memenangi pertandingan.”

Menjelang pertandingan, Loew memutuskan tidak memasang Mario Gomez dan menempatkan Lukas Posdolski sebagai tandem Klose di lini depan. Hal itu, diterapkannya guna mengantisipasi gaya permainan cepat ala Portugal. Diharapkan dengan formasi kali ini, timnya mampu menerapkan sepak bola menyerang dan bertahan dengan sama baiknya.

Strategi itu terbukti berhasil. Jerman memang tidak terlalu mendominasi laga. Namun, mereka mampu menciptakan peluang-peluang lebih efektif dibanding lawannya. “Kami harus mengganti strategi di laga ini. Kami memang menginginkan anak-anak lebih sedikit memberi ruang bagi lawan, dan juga mampu bermain menyerang dan bertahan sama baiknya.,” jelas Loew.

Sementara itu, salah satu pahlawan Jerman di laga itu, Schweinsteiger, mengaku sangat senang dengan keberhasilan melangkah ke babak semifinal. Kemenangan kali ini sekaligus dipersembahkannya untuk sang pelatih yang tidak bisa mendampingi di pinggir lapangan.

“Aku senang bisa menang dipertandngan ini,” ungkap Schweinsteigr.”kami mempersembahkan kemenangan untuk pelatih. Sekarang kami telah menunjukkan karakter kami sebagai tim terbaik di turnamen ini.” (Irawan/ foto: Getty Images)

Kilas EURO 2008

JERMAN TUNJUKKAN KUALITAS JUARA
20 Jun 2008 04:04:09 WIB (by : duniasoccer.com)


JERMAN menunjukkan kualitas sebagai calon kuat juara Piala Eropa 2008, dengan mengalahkan Portugal 3-2, di babak perempat final, Kamis (19/6). Hasil ini sekaligus mematahkan prediksi banyak pihak yang lebih mengunggulkan Portugal untuk memenangi laga di Stadion St Jakob-Park ini.


Tiga gol dari Bastian Schweinsteiger, Miroslav Klose dan Michael Ballack, hanya mampu dibalas oleh dua gol Nuno Gomes dan Helder Postiga dari kubu Selecao. Jerman pun berhak meraih tiket pertama ke babak semifinal dan akan menantang pemenang antara Kroasia atau Turki di perempat final berikutnya.

Kondisi Jerman sebenarnya terlihat kurang meyakinkan setelah mereka harus tampil tanpa didampingi pelatihnya, Joachim Loew, yang terkena skorsing akibat kartu merah saat melawan Austria. Namun, kepercayaan diri tetap muncul karena sang pahlawan dengan tiga golnya di fase grup, Lukas Podolski, sudah bisa merumput setelah pulih dari cedera.

Setelah sempat silih berganti menciptakan peluang di 20 menit awal, Jerman memecah kebuntuan di menit ke-22 melalui gol Schweinsteiger. Umpan silang Podolski dari sektor kiri disambut sayap Bayern Muenchen itu dengan sodoran kaki kanan sambil menjatuhkan badan.

Pendukung Der Panzer semakin riuh setelah tim kesayangannya menambah gol empat menit berselang. Kali ini Schweinsteiger bertindak sebagai pemberi umpan melalui tendangan bebasnya. Klose yang berdiri bebas mampu menyundul bola diluar jangkauan kiper Ricardo.

Merasa tak ingin dipermalukan, Portugal semakin gencar menyerang. Usaha mengejar ketertinggalan mendapat asa lima menit sebelum paruh pertama usai. Gomes mencetak gol perdanannya di Piala Eropa 2008 ini, setelah memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Cristiano Ronaldo.

Lima menit akhir babak pertama, sepak bola atraktif kerap dipertontonkan kedua kubu. Peluang tendangan Ballack mampu dibalas semenit berselang oleh sepakan keras Ronaldo. Namun skor 2-1 tetap bertahan hingga peluit akhir di babak ini berbunyi.

Satu catatan sebelum laga ini, pelatih Portugal, Luiz Felipe Scolari, sempat mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keunggulan postur badan yang dimiliki pemain Jerman. Secara khusus Ballack dianggapnya sebagai pemain yang paling berbahaya dengan kemampuan komplitnya , termasuk ketangguhan dalam duel udara. Bahkan sang pelatih tidak segan mengakui timnya akan dipersiapkan mengantisipasi setiap set-piece tendangan bebas Der Panzer.

Apa daya, kekhawatiran itu akhirnya terjawab saat pertandingan memasuki babak kedua. Di menit ke-61, Ballack menambah keunggulan Der Panzer berkat gol sundulannya memanfaatkan umpan tendangan bebas. Saat itu, Ballack, dengan postur 188cm nya, lebih unggul dalam perbutan bola atas dengan pemain belakang Selecao.

Selecao sebenarnya mampu memperkecil kedudukan melalui gol pemain pengganti, Postiga, tiga menit sebelum laga usai. Namun, mental kuat para pemain Jerman mampu mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir berbunyi. Dengan hasil ini, Jerman tinggal menunggu pemenang antara Kroasia melawan Turki, (20/6), sebagai calon lawannya di semifinal. (Irawan/foto: Getty Images)

Seputar Sepak Bola

Galliani : Adebayor Atau Tidak Sama Sekali

Milan - AC Milan menetapkan hanya satu buruan striker untuk musim depan. Bukan Samuel Eto'o, Ronaldinho ataupun Didier Drogba, melainkan Emmanuel Adebayor.

"Hanya ada satu negosiasi yang sedang berlangsung dan itu untuk Adebayor," tegas wakil presiden Milan Adriano Galliani seperti dikutip Football Italia.

Milan kerap dikabarkan sedang memburu beberapa nama top untuk mengisi lini depannya. Selain Drogba, Eto'o dan Ronaldinho, Mario Gomez, Andriy Shevchenko dan Dimitar Berbatov juga ramai dibicarakan akan segera menuju San Siro.

Bukan tanpa alasan jika spekulasi tersebut muncul mengingat pihak Milan sempat mengutarakan kekagumannya pada semua pemain tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, target buruan pemain kini mengerucut hanya menjadi satu pemain.

"Milan bisa memastikan bahwa kemungkinan itu tidak ada, hanya Adebayor. Jika tidak kami akan bertahan dengan skuad yang ada sekarang ini," lanjut Galliani.

Menanggapi tentang peluang mendapatkan pemain Arsenal ini, Galliani enggan mengungkapkan secara jelas. Pasalnya Adebayor sendiri masih terikat kontrak dan kubu The Gunners masih belum berniat untuk melepasnya.

"Semuanya masih mungkin terjadi, tapi untuk sekarang ini saya mendapat surat bahwa mereka belum siap bernegosiasi. Bagaimanapun juga, kami sudah memiliki tim yang memungkinkan bagi kami memenangi scudetto," ujarnya.

Jika Adebayor tidak jadi ke San Siro, barisan depan Milan masih tetap diisi oleh muka-muka lama seperti Ronaldo (jika sembuh total dari cederanya), Filippo Inzaghi dan Alexandre Pato, juga Marco Borriello yang baru saja ditarik dari Genoa. (sumber : detiksport.com)