Selasa, 24 Juni 2008

Seputar Transfer Pemain

Inilah Alasan Milan Pilih Adebayor
(by : detiksport.com)


AFP/Paul Ellis

Milan - Dari sekian banyak striker yang sempat diincar, AC Milan hanya menjatuhkan satu pilihan kepada Emmanuel Adebayor. Dan ternyata ada alasan kuat untuk itu.

Seperti diketahui, sejak pertengahan musim lalu Milan rajin berburu striker. Mulai dari rencana menarik kembali Andriy Shevchenko dari Chelsea hingga mendatangkan Ronaldinho dan Samuel Eto'o ke San Siro.

Namun hingga saat ini tak ada realisasi atas niat tersebut. Kubu Milan malah hanya mengeluarkan pernyataan akan mendatangkan satu striker saja, yaitu Adebayor dari Arsenal.

Lalu ada apa dengan striker lainnya? Apakah kualitas mereka kalah ketimbang Adebayor? Untuk yang ini, Adriano Galliani punya jawabannya.

"Beberapa orang sempat membicarakan Klaas-Jan Huntelaar (akan masuk ke Milan), tapi saya tidak yakin ia lebih baik dari Marco Borriello," tutur wakil presiden AC Milan itu seperti dikutip Football Italia.

Bagaimana dengan Karim Benzema, striker maut asal Olympique Lyon itu? "Dia terlalu mahal dan Lyon juga tidak bersedia menjualnya," sambung Galliani.

Adapun tentang Adrian Mutu, orang yang cukup memiliki pengaruh di Milan itu berpendapat bahwa timnya memiliki pemain lain yang berkharakteristik seperti striker Fiorentina itu, yaitu Alexander Pato.

"Ia adalah striker bayangan, dan kami punya Pato untuk posisi itu. Kami juga tidak menanyakan harga Antonio Cassano. Seperti halnya Mutu, ia adalah striker bayangan," tegasnya.

Untuk Eto'o, Ronaldinho dan Didier Drogba, masalah harga menjadi kendala Milan untuk merekrut, setidaknya salah satu dari mereka.

"Chelsea bilang Drogba tidak dijual, lalu Eto'o yang merupakan milik Barca, mereka meminta terlalu banyak dan juga gajinya terlalu besar. Mereka tidak pas (untuk ukuran finansial) bagi klub-klub Italia. Sekalian, semua kabar tidak benar kami melakukan penawaran untuknya (Ronaldinho). Ada penawaran yang konyol (baca: sangat mahal) dari Inggris dan tawaran tersebut tak bisa disaingi," ujar Galliani.

Jadi karena itukah yang menjadikan Adebayor menjadi satu-satunya kandidat striker Milan musim depan? Galliani mengiyakannya. Namun ia masih menunggu kepastian dari Arsenal, apakah mereka bersedia melepasnya atau tidak.

Kilas EURO 2008

SPANYOL HAPUS "KUTUKAN"

(by : duniasoccer.com)

SETELAH selama 120 menit bermain imbang 0-0, Spanyol akhirnya mampu mengalahkan Italia melalui drama adu penalti dengan skor 4-2. Berkat kemenangan ini, Spanyol memastikan satu tiket terakhir menuju semifinal menjadi miliknya.


Tim Matador memulai babak pertama dengan permainan relatif lambat. Memiliki banyak pemain dengan kemampuan skill individu di atas rata-rata, membuat Tim Matador sedikit mendikte permainan di awal-awal laga. Tercatat, hingga 30 menit berjalan, Spanyol unggul 64 % berbanding 36 % milik Italia, dalam penguasaan bola.

Namun strategi Pelatih Italia, Roberto Donadoni mematikan duet David Villa dan Fernando Torres terbukti ampuh. Sepanjang paruh pertama, tidak ada peluang berbahaya yang didapat keduanya. Satu-satunya kesempatan hanyalah tendangan bebas Villa yang masih mampu diamankan Gianluigi Buffon.

Memasuki babak kedua, tempo pertandingan masih belum berubah. Guna menambah daya gedor, Donadoni memasukkan Mauro Camoranesi menggantikan Simone Perrotta. Cukup efektif. Di menit ke-60, Camoranesi menciptakan peluang terbaik Italia. Sayang tendangan jarak dekatnya masih mampu dihalau Iker Casillas menggunakan kaki.

15 menit tersisa, Spanyol mulai semakin gencar melakukan serangan. Dua peluang mereka ciptakan melalui tendangan keras Marcos Senna. Namun, Buffon masih cukup tanguh di bawah mistar. Hingga peluit akhir dibunyikan, kedua kubu tetap belum mampu menciptakan gol. Pertandingan harus berlanjut melalui babak perpanjangn waktu.

Di babak perpanjangan waktu, kedua kubu tetap saling berbagi serangan. Peluang Spanyol melalui David Silva, dibalas oleh Antonio Di Natale melalui sundulan kepalanya. 30 menit babak perpanjangan waktu tetap tidak menghasilkan pemenang.

Dalam drama adu penalti, Casillas menjadi pahlawan dengan memblok dua tendangan penalti De Rossi dan Antonio Di Natale. Casillas hanya dua kali gagal menahan eksekusi dari Fabio Grosso dan Camoranesi. Sementara, dari kubu Italia, Buffon hanya mampu menggagalkan eksekusi Daniel Guiza. Sedangkan Cesc Fabregas, Villa, Santi Cazorla, dan Senna mampu menjalankan tugasnya dengan sempurna. Spanyol pun melaju ke semifinal guna menantang Rusia. (Irawan/foto: Getty Images)