Kamis, 22 Mei 2008

News Sport

MU ( Manchester United ) Juara Liga Championship Eropa

MOSKWA, KAMIS - Manchester United (MU) mengangkangi Eropa. Pada final Liga Champions lawan Chelsea di Stadion Luzhniki, Moskwa (Rusia), Rabu (21/5) atau kamis dinihari WIB, MU mengalahkan Chelsea 6-5 dalam adu penalti. Sebelumnya, mereka bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Pada pertandingan, Cristiano Ronaldo membawa MU unggul lebih dulu pada menit ke-26. Namun, pada menit ke-45, Frank Lampard menyamakan kedudukan dan hasil ini bertahan sampai perpanjangan waktu usai, hingga harus diakhiri dalam adu penalti.

Sebuah tendangan ke-7 Chelsea yang dilakukan Nicolas Anelka mampu diblok kiper Edwin van der Sar. Sontak, seluruh pendukung MU langsung bersorak gembira. Kegagalan Anelka itu mengakhiri perlawanan Chelsea.

Dengan demikian, MU sudah tiga kali juara Liga Champions. mereka uara pertama pada 1967-78 disusul gelar di musim 1998-99 dan di musim ini.

Pada adu penalti itu, enam pemain MU yang sukses melakukan penalti adalah Carlos Teves, Michael Carrick, Owen Hargreaves, Nani, Anderson, dan Ryan Giggs. Satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol justru Cristiano Ronaldo.

Sedangkan penendang Chelsea yang sukses adalah Michael Ballack, Julio Belletti, Frank Lampard, Ashley Cole, dan Salomon Kalou. Dua pemain yang gagal mencetak gol adalah kapten tim John Terry dan Nicolas Anelka.

Kegembiraan buat Kota Manchester, air mata buat London. Untuk kesekian kalinya, Chelsea gagal mencetak sejarah. Sebaliknya, sejarah MU semakin besar.

Pada pertandingan itu, MU memang mencoba memenangkannya lebih cepat. Sebab itu, pelatih Sir Alex Ferguson memasang tiga pemain bertipe menyerang, yakni Ronaldo, Carlos Tevez, dan Wayne Rooney.

Strategi itu cukup berhasil untuk menghadapi permainan defensif Chelsea. MU mengambil inisiatif serangan lebih dulu. Sementara Chelsea lebih mementingkan pertahanan. Ini membuat MU bisa lebih sering melancarkan serangan, meski sempat kesulitan.

Berawal dari bola keluar, Wes Brown melempar bola kepada Paul Scholes. Kerja sama keduanya mampu melewati Ashley Cole. Brown kemudian mengirimkan umpan silang ke depan gawang Chelsea.

Sebuah kesalahan Michael Essien harus dibayar mahal. Dia tak memperhatikan di belakannya ada Cristiano Ronaldo, tapi malah ikut mengawal Wayne Rooney yang sebenarnya sudah dijaga John Terry. Akibatnya, Ronaldo dengan leluasa menyundul bola dan menaklukkan kiper Peter Cech.

Ketinggalan 0-1, Chelsea baru mengerahkan serangannya. Namun, pada awalnya mereka sempat lengah dalam membangun pertahanan. Ini bisa dimanfaatkan oleh MU. Dalam sebuah serangan, Carlos Tevez mampu menyundul bola ke gawang. Beruntung, Petr Cech dengan cekatan menepisnya.

Bola bergulir ke arah Micahel Carrick. Gelandang MU itu langsung menendangnya ke gawang. lagi-lagi, Cech melakukan penyelamatan gemilang. Dia memblok bola tersebut, hingga gawangnya selamat.

Meski begitu, Chelsea tetap mencoba menyerang. Tekanan yang sabar akhirnya membuat MU kewalahan. Sebuah tendangan jarak jauh Micahel Essien membentur kaki Rio Ferdinand. Frank Lampard memanfaatkan bola rebound itu dan menaklukkan kiper Edwin van der Sar.

Di babak kedua, Chelsea gantian lebih banyak menyerang. Dua kali tendangan mereka hanya membentur gawang.

Namun, setelah itu kedua tim terkesan bermain sangat hati-hati. Sehingga, nyaris tak ada serangan yang gencar, hingga akhirnya dilakukan perpanjangan waktu. Pada perpanjangan itu, sempat terjadi insiden antara Nemanja Vidic dan Didier Drogba, setelah Carlos Tevez melanggar Ashley Cole.

Keributan itu membuat Vidic dan Drogba terlibat percekcokan, bahkan kedua tangan mereka sempat mendorong. Terakhir, Drogba mencoba melayangkan tangan ke arah wajah Vidic. meski tidak kena, tapi itu dianggap wasit Lubos Michel dari Slowakia sebagai pelanggaran berat. Drogba pun dikenai kartu merah.

Namun, keuntungan itu terlambat dimanfaatkan MU. Ferguson sempat memasukkan Anderson untuk mengganti Wes Brown demi mempertajam serangan. Sayangnya, waktu sudah keburu habis dan kedua tim harus melakukan adu penalti.