AP Photo/Alessandra Tarantino
Pemain Italia membentuk lingkaran ketika melakukan pemanasan sebelum berlatih di Maria Enzersdorf, sekitar Vienna, Austria, Jumat (20/6). Italia akan menghadapi lawan tangguh, Spanyol, pada perempat final Euro 2008 di Stadion Ernst Happel, Vienna, Senin dini hari WIB.
Partai itu tidak sekadar mencari tim terbaik menuju gelar jawara Euro 2008, tetapi juga mengejar gengsi dan rekor. Di level klub, tim-tim raksasa kedua negara, seperti AC Milan, Juventus, Inter Milan, Real Madrid, Barcelona, dan Valencia, saling unjuk kekuatan di Liga Champions dan Piala UEFA, khususnya dalam satu dasawarsa terakhir.
Namun, saling unjuk kekuatan di tingkat tim nasional menyuguhkan nuansa pertandingan sekaligus energi yang lebih daripada di level klub. Pertemuan terakhir kedua tim terjadi Maret lalu pada partai persahabatan. Bermain di Spanyol, Spanyol unggul tipis 1-0 melalui striker David Villa beberapa menit menjelang pertandingan usai.
Spanyol juga akan mengejar kemenangan ke-21 secara beruntun pada pertandingan ini. Mereka secara meyakinkan mengawali Piala Eropa 2008 dengan merebut tiga kemenangan atas Rusia (4-1), Swedia (2-1), dan Yunani (2-1).
Sementara Italia, yang berambisi besar menyandingkan Piala Dunia yang mereka rebut tahun 2006, harus tertatih-tatih di fase penyisihan grup. Mereka dihajar Belanda, 0-3, ditahan imbang Romania, 1-1, lalu menang 2-0 atas Perancis, yang bermain dengan 10 pemain setelah bek Eric Abidal mendapat kartu merah dan Italia diberi hadiah penalti.
Kondisi bertolak belakang itu justru memberi tekanan luar biasa bagi pasukan muda Spanyol. Apalagi, selama ini julukan sebagai tim yang jago pada babak kualifikasi dan penyisihan grup, tetapi lalu loyo pada babak knock out, telanjur melekat pada Spanyol. Sebaliknya, tim kaya pengalaman Italia berada di posisi underdog sehingga lebih merasa diuntungkan.
”Mereka (Spanyol) memang tim kuat, tetapi kami siap memukul mereka untuk lolos ke semifinal. Tidak sulit menghentikan Villa-Tores,” kata bek gaek Italia, Christian Panucci.
Namun, pemain tengah Spanyol yang bermain untuk Liverpool, Xabi Alonso, menyatakan bahwa timnya telah banyak belajar sejak tersingkir pada babak penyisihan Piala Dunia 2006.
”Kami muda, tetapi juga kenyang pengalaman seperti Italia. Kenyataannya kompetisi di Piala Eropa sama dengan Piala Dunia,” kata Alonso.
Tak peduli statistik
Pelatih Italia Roberto Donadoni secara diplomatis meminta anak asuhnya waspada. ”Saya tidak ingin tahu statistik. Yang jelas, Spanyol sangat cepat dan berbahaya sehingga kami harus waspada,” katanya.
Dengan barisan mudanya dan tipe permainan menyerang, tampaknya Spanyol akan lebih mengambil inisiatif serangan. Sementara Italia akan lebih menunggu dan mencoba menggebrak melalui serangan balik.
Spanyol, yang pada babak kualifikasi lebih banyak menampilkan formasi 4-1-4-1 guna memperkuat barisan tengahnya, tampaknya semakin mantap dengan formasi 4-1-3-2. Dukungan serangan akan lebih banyak bertumpu pada kecermatan sekaligus agresivitas Xavi Hernandez dan Marcos Senna.
David Villa-Fernando Torres akan kembali berduet di barisan depan Spanyol. Duet keduanya telah menyumbangkan total lima gol, Villa dengan empat gol dan Torres satu gol.
Panucci menyatakan, tipikal permainan Villa-Torres sama dengan yang ditunjukkan striker Perancis, Karim Benzema, yang cukup berhasil dimatikan pergerakannya pada partai Italia-Perancis. Maka saat melawan Spanyol, Panucci—kemungkinan kembali berduet dengan Giorgio Chiellini—yakin dapat mengatasi kecepatan Villa-Torres.
Donadoni tampaknya akan menampilkan formasi baku 4-4-2, terutama terkait dengan cedera dan absennya sejumlah pemain. Pada pertandingan perdana di fase grup, Italia menampilkan formasi 4-3-3.
Italia dipastikan tidak akan diperkuat dua gelandang mereka, Andrea Pirlo dan Gennaro Gattuso, yang terkena akumulasi kartu kuning. Posisi mereka kemungkinan besar akan diisi dua pemain yang tak kalah berpengalaman, Massimo Ambrosini dan Mauro Camoranesi. Keduanya akan membantu barisan depan Italia, yang tampaknya akan memasang Luca Toni dan Antonio Cassano. (AP/REUTERS/BEN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar